Social Traffic | Make money online Social Traffic | Make money online PUTRA SUA BERKAH

Putra Sua Berkah 89

Senin, 17 Januari 2022

Matematika merupakan simbol-simbol, kumpulan angka, serta operasi perhitungan konsep-konsep abstrak yang harus di pahami dan berkonsentrasi dalam pengerjaannya. Hal itulah yang membuat banyak peserta didik menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit, membosankan dan menakutkan. Sehingga kreativitas pembelajaran matematika perlu dikembangkan, karena matematika harus diajarkan secara menarik dan terhubung dengan dunia nyata dan menggunakan variasi metode pembelajaran, dengan demikian tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam pendidikan adalah matematika. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Selain itu matematika mempunyai peran penting dalam disiplin ilmu pengetahuan dan mengembangkan daya pikir manusia.  Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang membutuhkan penalaran dan logika yang tinggi, sehingga dalam kegiatan pembelajaran matematika, peserta didik dituntut untuk cerdas, kreatif, terampil dan mandiri dalam memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari.



ABSTRAK

Tujuan dilaksanakan nya penelitian ini yakni (1) Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diterapkan model problem Based Learning (PBL). (2) Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah di terapkan model Problem Based Lerning (PBL). (3) Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL).




Penelitian ini telah dilakukan di SMA Negeri 2 Kota Ternate yang pelaksanaan penelitian pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest design sampel yang di jadikan dalam penelitian ini yakni siswa Kelas X-MIA SMA Negeri 2 Kota Ternate Ternate Tahun Ajaran 2019/2020, dengan populasi total sampel pada Kelas X-MIA-4 sebanyak 21 siswa yang terbagi dari 6 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis N-Gain dan analisis uji hipoesis menggunakan IBM SPSS Statistics versi 22.




Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di Kelas X-MIA-4 SMA Negeri 2 Kota Ternate setelah penerapan model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), memiliki rerata sebesar 75,40 %, sedangkan pemecahan berdasarkan indkator (1) Memahami masalah 76,19%, (2) Memikirkan suatu rencana 66,67% dan (3) Melaksanakan rencana 71,43%, dan (4)  Memeriksa kembali 61,90 % yang secara umum berkategori sedang (S). Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Kelas X-MIA-4 SMA Negeri 2 Kota Ternate melalui model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), dengan nilai uji t sebesar (2-Tailed) signifikan sebesar α = 0,000 ≤ α = 0,05. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa Kelas X-MIA SMA Negeri 2 Kota Ternate setelah penerapan model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), berdasarkan hasil perhitungan statistik N-Gain mencapai 1,144 yang di kualifikasikan kedalam peningkatan kemampuan pemecahan yang tinggi (T).

Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Model Belajar Problem Based Learning dan Sistem Persamaan Linear Dua Varibel




Untuk mendownload File Skripsi dapat mengunjungi Link Berikut :





 Bab I Link :







Bab II Link :







Bab III Link :







Bab IV Link :






Selamat Mencoba dan sukse selalu !!




Catatan : File Skripsi yang sudah terdownload hanya di perbolehkan untuk mengutip isi yang sesuai dengan penelitian terkait. Bukan untuk di perbanyak atau copy paste (plagiasi).



 



Selasa, 23 November 2021

Kota Ternate merupakan salah satu dari 10 Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Maluku Utara, yang memiliki wilayah daratan (pulau Ternate, Hiri, Moti, dan Batang Dua) dan perairan laut. Secara aktual, beberapa wilayah pantai di Kota Ternate khususnya pulau Ternate telah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Pantai Kastela merupakan salah satu pantai yang berada di wilayah Kota Ternate. Saat ini wilayah pantai Kastela dimanfaatkan sebagai kawasan wisata pantai di samping sebagai tempat penambatan perahu.  Dilihat dari keberadaan pantainya, pantai Kastela menghadap ke barat yang pada musim tertentu akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan khususnya aksi gelombang laut. Oleh karena itu ketersediaan data dan informasi terkait aspek geomorfologi pantai penting untuk disediakan. Dalam menggambarkan karakteristik pantai salah satu parameter yang dapat dikaji adalah sedimen/subsrat pantainya disamping faktor dinamika oseanografi yang berperan dalam perubahan dan perkembangan lahan pantai. Penelitian terkait sedimen pantai di Pulau Ternate Kastela sendirnya, data dan informasi belum tersedia secara memadai.


ABSTRAK

Komposisi sedimen pantai dan dasar laut di pengaruhi oleh berbagaihal, baik kondisi geologi, morfologi, iklim, maupun proses alam yang bekerja. Proses yang paling berpengaruh terhadap sedimentasi di daerah pantai dan perairan dangkal adalah pasokan sedimen dari sungai, gelombang,pasang-surut, arussejajarpantai, arustegakluruspantai, dansebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk, 1) Menganalisis granulometri sedimen di periran Kelurahan Kasteladan 2) Mendiskripsikan karakteristik granulometri sedimen di pantai Kelurahan Kastela.

Penelitianini telah di laksanakan di Kelurahan Kastela, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate pada bulan November 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode kualitatif dan kuantitatif sebagai dasar untuk menggambarkan kondisi karakteristik fisik daerah substrat di pantai Kelurahan Kastela,, sementara analisis sampel di laksanakan di Laboratorium Fakultas Perianakan dan analisis data menggunakan software Exel dengan parameter Mean, Sorting, Skewnes, Kurtosis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola distribusi sedimen padaperairan Kelurahan Kastela umumnya dominan pada pasir halus, yang merata dari seluruh titik pengamatan dan seluruh lintasan dan Klasifikasi ukuran butiran sedimen dari ketiga titik pengamatan diantaranya memiliki rata ratapasir Krakal (0,96 %), pasir sangat kasar (7,61 %), pasir kasar (2,59 %), pasir sedang (13,99 %), pasir halus (55,03 %), pasir sangat halus 23,59 % dan debuyakni (7,23 %). Karakteristik sedimen pada wilayah penelitian berupa dinataranya Skewness (0,35-0,73) yang umumnya asimetris kuat ke ukuran kecil, sorting di peroleh (5,72-7,37) yang memiliki diameter ukuran tersorting buruk sekali sedangkan rata ratanilai kurtosis (2,71-4,97) yang berarti memiliki keruncingan yang Sangat Leptokurtik dan Leptokurtik sekali.


\Kata Kunci :Granulometri, Sedimen, Perairan, KelurahanKastela


Untuk mendownload File Skripsi dapat mengunjungi Link Berikut :


 Bab I Link :




Bab II Link :




Bab III Link :




Bab IV Link :





Semalat Mencoba dan sukse selalu !!


Catatan : File Skripsi yang sudah terdownload hanya di perbolehkan untuk mengutip isi yang sesuai dengan penelitian terkait. Bukan untuk di perbanyak atau copy paste (plagiasi).


Sabtu, 20 November 2021

Pengertian Singkat:

Karya novel Kutowijoyo tentang Novel Khotbah di Atas Bukit (1976) melukiskan seorang tokoh kehidupan manusia modern di tengah hiruk pikuk materialistis hedonis. Hidup yang segera dipertentangkan dengan ketenangan jiwa dalam sepi pengasingan. Barman tua yang letih dalam kehidupan kota merasa perlu menyepi ke bukit bersama Popi muda nan cantik agar dapat menikmati sisa hidupnya dengan lebih nikmat. Akan tetapi pertemuannya dengan Humam menyebabkan Popi dan sisa hidupnya tak bermakna sama sekali. Dari uraian singkat dari novel yang dijabarkan pada paragraph ini, siswa dituntut untuk membaca seluru isi dan memahami meupun menentukan karakter utama tokoh pada novel.

Salah satu karya sastra yang diajarkan di SMA adalah novel. Perlu diingat bahwa tidak semua karya sastra, khususnya novel baik untuk dibaca karena tidak semua novel mengandung nilai moral pendidikan, budaya, dan agama. Oleh karena itu, suatu keharusan bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk memilih, membaca, memahami, dan menilai terlebih dahulu karya sastra (novel) yang akan diajarkan kepada anak didiknya. Hal tersebut perlu dilakukan demi menghindari terjadinya hal hal yang tidak diinginkan sebab ada kecendrungan dalam diri siswa untuk mencontoh dan meniru perbuatan atau tindakan orang lain (tokoh dalam suatu novel). Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat materi pelajaran yang membahas tentang sastra (novel). Hal ini dapat dilihat pada kompetensi dasar SMA pada Kelas XI “Menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, gaya bahasa, dan amanat) dan ekstrinsik (nilai moral, sosial, religius, dan lain-lain) novel Indonesia/terjemahan dengan indikator mengidentifikasi unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik novel Indonesia.


ABSTRAK

Maslah yang diangkat dalam penelitian ini yakni (1) bagaimanakah analisis karakter tokoh utama novel “Khotbah di Atas Bukit” Karya Kutowijoyo di Kelas XI SMA. (2) Sejauhmanakah analisis karakter tokoh utama Novel Khotbah di Atas Bukit” Karya Kutowijoyo di Kelas XI SMA . Sedangkan tujaun pelaksanaan penelitian yakni, (2) Untuk mengetahui analisis siswa terhadap karakter tokoh utama novel karya Kuntowijoyo “Khotbah di Atas Bukit” pada siswa Kelas X SMA (2) Untuk mengetahui sejaumanakah kemampuan analisis siswa terhadap karakter tokoh utama novel karya Kutowijoyo “Khotbah di Atasa Bukit” pada siswa Kelas X SMA.

Metode penelitian dalam menganalisis novel Khotbah di Atas Bukit karya Kutowijoyo Tahun 1943 menggunakan metode kualitatif deskriptif artinya bahwa yang akan dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi, tidak berupa angka-angka atau koefisian yang tentang variabel. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas XI SMA . Sementara waktu pelaksanaan penelitian pada Bulan Oktober sampai November 2019. Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa menggambarkan tokoh utama dalam Novel Kutowijoyo Khutbah di Atas Bukit adalah Barman yang memiliki karakter penyayang, tidak konsisten, haus akan kasih wanita dank eras kepala, sedangkan tokoh tambahan yakitu, Bobi (Anak Barman), yang penyayang, pengertian, perhatian, patuh, Popi (Kekasih Barman) seorang wanita perhatian peyayang, setia, penurut, pitar, rajin, Dosi Menantu Barman (Istri Bobi) yang baik hati, pertahian, Human (sahabat Barman) pemalas, baik hati, penghasut, dan Pak Jaga pengikut Barman dan (2) Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa yang memiliki nilai yang Baik Sekali (BS) diperoleh sebanyak 4 dari 22 siswa 18,18 %, kemudian siswa yang memiliki nilai Baik (B) di peroleh 2 siswa 9,09 %, selanjutnya siswa yang memperoleh nilai cukup (C) sebanyak 4 orang 18,18 %, kategori kurang (K) sebanyak 3 orang 13,64 % sedangkan siswa yang memiliki nilai Kurang Sekali (KS) sebanyak 9 orang 40,91 %.

Kata Kunci : Analisis, Karakter Utama, Khutbah di Atas Bukit



Untuk mendownload File Skripsi dapat mengunjungi Link Berikut :


 Bab I Link :





Bab II Link :





Bab III Link :





Bab IV Link :





Semalat Mencoba dan sukse selalu !!


Catatan : File Skripsi yang sudah terdownload hanya di perbolehkan untuk mengutip isi yang sesuai dengan penelitian terkait. Bukan untuk di perbanyak atau copy paste (plagiasi).






Kamis, 18 November 2021

Pengertian Singkat :

Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Selain itu Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematikawan menemukan pola, merumuskan Dugaan baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi ketat yang berasal dari aksioma dan definisi bertepatan.  Seorang ahli matematika Benjamin Peirce disebut matematika sebagai “ilmu yang Menjelaskan Kesimpulan penting”. Matematikawan menemukan pola, merumuskan Dugaan baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi ketat yang    berasal dari aksioma dan definisi bertepatan. Istilah mathematics  (inggris), mathematic (German), wiskund Belanda), berasal dari bahasa Yunani dari akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu, atau dari kata lain yang serupa yaitu mathanein yang berarti belajar atau berpikir untuk memecahkan masalah. Jadi, secara etimologis perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”, yang lebih menekankan pada aktifitas penalaran ratio. Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. 

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TREFFENGER PADA MATERI PECAHAN 

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui kemampuan konsep matematis siswa yang memperoleh pelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Trifengger pada materi pecahan (2) Mengetahui hasil peningkatan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa melalui aplikasi metode pembelajaran Trifengger pada materi pokok pecahan, (3) Mengetahui apakah siswa memberikan sikap positif terhadap model pembelajaran Trefingger pada pembelajaran matematis atau model pembelajaran konvesional. 

Penelitian ini telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Kota Ternate yang pelaksanaan penelitian pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018. Frekuensi penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest design sampel yang di jadikan dalam penelitian ini yakni siswa Kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Kota Ternate Tahun Ajaran 2017/2018, dengan populasi total sampel pada Kelas VII-A sebanyak 22 siswa yang terbagi dari 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis N-Gain dan analisis uji hipoesis menggunakan IBM SPSS Statistics versi 22.

Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Kota Ternate pada materi pecahan berdasarkan indikator pemecahan setelah penerapan model Treffinger pada indikator (1) memahami masalah 59,09 %, (2) membuat rancangan pemecahan 45,45 % dan indikator (3) melakukan rancangan pemecahan 68,18 % yang di kualifikasikan sedang (S). Terdapat peningkatan kemampuan konsep pemecahan masalah matematis siswa Kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Kota Ternate pada materi pecahan sub pokok bahasan bilangan pecahan setelah penerapan model pembelajaran Treffinger Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Kota Ternate setelah penerapan model pembelajaran Treffenger pada materi pecahan sub pokok bahasan bilangan pecahan berdasarkan nilai uji N-Gain sebesar 0,4211 yang di kategorikan kedalam sedang (S).

 

Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Model Belajar Treffinger dan Operasi Bilangan Pecahan


Untuk mendownload File Skripsi dapat mengunjungi Link Berikut :


 Bab I Link :





Bab II Link :





Bab III Link :





Bab IV Link :





Semalat Mencoba dan sukse selalu !!


Catatan : File Skripsi yang sudah terdownload hanya di perbolehkan untuk mengutip isi yang sesuai dengan penelitian terkait. Bukan untuk di perbanyak atau copy paste (plagiasi).



Senin, 15 November 2021

Pengertian Singkat 

Sengketa dapat terjadi antara masyarakat dan antar lembaga. Sengketa merupakan perbedaan kepentingan antar individu atau lembaga pada objek yang sama yang dimanifestasikan dalam hubungan-hubungan diantara mereka. Menganalisis siapa dan mengapa mereka terlibat adalah salah satu aspek yang penting dalam studi tentang sengketa sistem penguasaan tanah. Untuk itu perlu dipahami dengan baik siapa subjek yang terlibat dalam sengketa tersebut. Subjek didefinisikan sebagai para pelaku yang terlibat dalam sengketa sistem penguasaan tanah, baik pelaku yang mempengaruhi ataupun yang dipengaruhi. Hal ini dapat bersifat individu, masyarakat, kelompok sosial atau institusi. Hubungannya dengan hal ini, maka penelitian tentang Kasus sengketa tanah terdapat pada abstrak sebagai berikut :


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetabui prosedur atau tabapan dari prosedur penyelesaian permasalaban sengketa tanab dalam rangka pembangunan  perluasan areal di Bandara Udara Emalamo Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, (2) Untuk mengetabui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya sengketa tanab dalam rangka perluasan areal di Bandara Emalamo Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris, yaitu suatu pendekatan yang mengacu pada peraturan-peraturan tertulis atau bahan-bahan hukum lainnya yang bersifat sekunder yang dilakukan dengan metode wawancara, sehingga diperoleh kejelasan tentang hal yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri (PN) Labuha Kab. Halmahera Selatan pada bulan Juli 2019. Analisis yang dilakukan bersifat kualitatif, dengan memberikan gambaran secara jelas dan nyata mengenai masalah dalam penelitian dan kemudian disajiJrnn dalam bentuk deskriptif tentang sengketa yang terjadi dengan penejelasan dan gambaran yang sesuai kenyataan yang berhubungan dengan penyelesaian sengketa tanah.

Penyelesaian sengketa hak katas tanah di Bandara Udara Eamalamo Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, di tempuh melalui dua jalur yakni upaya mediasi dan Jalur Litigasi dengan Putusan Pengadilan Negeri Labuha Nomor Perkara: 07/PDT.G/2013/PN.LBH dengan putusan memberatkan para pihak Tergugat (Masyarakat) berupa (1) Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan/tindakan  melawan hukum (2) Menghukum Para Tergugat dan semua orang yang mendapatkan hak padanya untuk keluar dari tanah sengketa dan menyerahkan kembali kepada Penggugat seperti keadaan semula sedangkan putusan terhadap pemerintah (1) Menyatakan petitum angka 2 (dua) gugatan Penggugat tidak dapat diterima karena cacat formil (2) Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya. Faktor-faktor terjadinya sengketa hak atas tanah di Bandara Udara Emalamo Sanana diantaranya (1) Penggungat telah melakukan tindakan ingkar janji sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Berita Acara Musyawarah Penetapan Harga No. 591.20.1/07/2010, (2) para penggugat dinyatakan telah cacar secara formil dalam pemktian hak katas tanah. Sedangkan pemerintah memiliki sandaran hukum berupa (1) pembuktian para pihak tergugat terhadap hak katas tanah tidak mempunyai Akta kepemilikan melainkan surat biasa, (2) masyarakat telah melakukan tindakan melawan hukum dan merusak fasilitas Negara yang dapat merugikan Negara baik dari ekonomi maupun memperlambat penanganan pasien akibat tidak terdapat penerbangan.

 Kata Kunci : Hak Tanah, Pengadilan Negeri, Bandara Emalamo Sanana


Silahkan Download File pada link berikut :

Bab I Link : 



Bab II Link : 


Bab III Link : 


Bab IV Link : 



Semalat Mencoba, semoga bermanfaat dan sukses selalu !!


Catatan : File Skripsi yang sudah terdownload hanya di perbolehkan untuk mengutip isi yang sesuai dengan penelitian terkait. Bukan untuk di perbanyak atau copy paste (plagiasi).


 


Sabtu, 13 November 2021

Pengertian Singkat 

Biologi berasal dari bahasa Yunani, “bios” yang berarti “hidup” dan “logos”, yang berarti “ilmu”. Maka dalam kesimpulannya, Biologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupannya. Tentu biologi perlu di dalami secara detail, sebab cabang ilmu dari biologi mengalami perkembangan yang pesat seiring berkembangnya globalisasi. Maka, dalam hal tersebut, hubungannya biologi dalam aspek pengobatan tradisonal memiliki aspek penting untuk di teliti sebagai sarana pengetahuan dalam dunia pengobatan. Berikut contoh hasil penelitian Skripsi di  yang kemudian di  sajikan dalam bentuk Abstrak sebagai berikut :

ABTRAK

Penelitian bertujuan untuk (1) Mengklasifikasikan jenis-jenis tanaman yang di manfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit secara tradisonal Desa Wai-Ipa, Kecamatan Sanana. (2) Mengelompokkan bagian-bagian jaringan tumbuhan apa saja yang sering dimanfaatkan sebagai obat untuk pengobatan tradisonal masyarakat lokal Desa Wai-Ipa, Kecamatan Sanana. dan (3) Mendiskripsikan cara peramuan tumbuhan-tumbuhan obat sebagai alternatif pengobatan tradisonal penyangkut malaria pada masyarakat Desa Wai-Ipa, Kecamatan Sanana

Penelitian ini dilakukan di Desa Wai-lpa Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula, karena tempat ini masih memiliki tumbuhan obat dan masyarakat masih masih membuat ramuan herbal untuk di konsumsi sebagai obat malaria. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, karena penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang berbentuk tulisan tentang orang atau kata-kata orang dan perilakunya yang tampak dan kelihatan. Data yang dipeoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskritif. (Usman dan Akbar, 2003) Data yang diolah meliputidata pendukung meliputi nama, usia, pekerjaan. Data utama pokok meliputi nama jenin tumbuhan obat, bagian tumbuhanyang  digunakan, penyakit yang diobati, serta cara pengobatannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Wai Ipa terdapat 22 jenis tumbuhan obat terbagi dari 15 family dan 5 spesies Univ, dari 15  yakni: Unive (Pagega, Kau kui, Mermer, Mokayat, Tanaba), Acanthaceae (Yebmit dan Daun pel), Solanaceae (Ciplukan), Manispermaceae (Brotowali), Apocynaceae (Pohon Pule), Caricaceae (Pepaya), Meliaceae (Lansa), Euphorbiacea (Jarak), Annonaceae (Sirsak), Moraceae (Sungkuh), Combretaceae (Ketapang), Myrtaceae (Cengkeh), Myristicaceae (Pala), Musaceae (Pisang), Convolvulaceae (Katang Katang), Clusiaceae (Manggis) dan family Hyllanthaceae (Daun Maniran).  (2) Pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan habistus pohon mencapai 66,67 %, herba 23,81 % dan habitus perdu sebesar 9,52 % sedangkan nilai pemnfaatan tumbuhan obat dominan Ciplukan (Physalis peruviana) sebesar 80 %, Sambiloto (Andrographis paniculata) 70 % dan Pepaya (Carica pepaya L.) 60 %, yang nilai pemanfaatannya lebih dari 60 %, dibandingan dengan nilai pemanfaatan tumbuhan berhabitus sebesar < 50. (3) Pemanfaatan tumbuhan obat dominan menggunakan jaringan tumbuhan berupa daun dengan persentase penggunaan sebesar 51,52 %, kemudian oleh organ jaringan batang dengan persentase 27,27 %, selanjutnya pada bagian akar sebesar 12,12 %, bagian kulit 6,06 % dan bagian rimpang dijumpai sebesar 3,03 %. dan (4) Proses-proses peracikan atau peramuan tumbuhan obat di Desa Wai Ipa secara umum dominan melalui perebusan di jumpai terdapat 81,82 %, kemudian rebus, seduh dan rebus, umbuh, peras masing-masing memiliki jumlah persentase sebesar 9,09 % dari 22 jenis tumbuhan obat yang dijumpai di lokasi penelitian.


Kata Kunci : Tumbuhan Obat, Malaria dan Masyarakat Wai 


Untuk mendownload File Skripsi dapat mengunjungi Link Berikut :

Bab I Link : 


Bab II Link : 


Bab III Link


Bab IV Link :



Semalat Mencoba dan sukse selalu !!


Catatan : File Skripsi yang sudah terdownload hanya di perbolehkan untuk mengutip isi yang sesuai dengan penelitian terkait. Bukan untuk di perbanyak atau copy paste (plagiasi).